Pendampingan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu


Untuk mengembangkan kemampuan anak tunarungu, orangtua dan guru harus memberikan kesempatan sejak usia dini. Hal itu terutama bagi anak yang masih mempunyai sisa pendengaran.Adapun salah satu langkah penanganan yang dianggap efektif adalah NAO (Natural Auditory Oral). Langkah ini terbagi ke dalam tiga cara :

1. Style natural, yakni dengan menyediakan lingkungan bagi anak dengan gangguan pendengaran untuk tahap belajar bahasa sama dengan anak yang dapat mendengar dengan normal.

2. Style auditory dengan menekan penggunaan pendengaran berapa pun sisa pendengaran yang ada dibantu alat bantu dengar (ABD).

3. Style oral adalah kecakapan mendengar yang didapat anak dari membangun kemampuan bicaranya.

Ketika anak dengan gangguan pendengaran memakai ketiga cara itu, anak tersebut belajar untuk mendengar karakter-karakter dasar dalam bicara.

Syarat-syarat penerapan NAO

a. Memaksimalkan sisa pendengaran sejak dini.

b. Memakai tiga cara itu secara berkesinambungan.

c. Menciptakan lingkungan berbahasa yang natural.

d. Lingkungan yang bebas bahasa isyarat.

e. Orangtua dan terapis fokus pada tujuan yang sama, bahwa anak dengan gangguan pendengaran mempunyai kesempatan yang sama dengan anak yang memiliki pendengaran normal untuk membangun bahasanya.

Hal-hal yang harus dihindari

a. Gerakan mulut yang berlebihan.

b. Ekspresi wajah yang berlebihan.

c. Mengarahkan untuk melihat bibir saat berbicara.

d. Menyentuh anak untuk memanggil namanya atau mendapatkan perhatiannya.

e. Memakai bahasa tubuh yang tidak umum atau memakai bahasa isyarat.

f. Memakai bahasa tubuh yang berlebihan daripada mengembangkan kemampuan mendengar anak.

Dalam meningkatkan fungsi pendengaran, terdapat hubungan antara pendengaran, bicara, bahasa, dan pemikiran di dalam semua aktivitas sehari-hari, yakni dengan cara-cara berikut :

a. Meningkatkan pendengaran dengan cara duduk bersebelahan dan dekat dengan pengguna alat bantu dengar.

b. Mengurangi bunti bising di sekitarnya, seperti bunyi radio, televisi, dan AC.

c. Bantu anak agar bicara lebih jelas.

d. Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan umur anak-anak tersebut.

Langkah-langkah mengembangkan kemampuan anak tunarungu

a. Identifikasi, untuk mengetahui tingkat anak dalam mendengar, orangtua atau terapis dapat melakukan suatu permainan bunyi.

b. Pembedaan bunyi, anak berlatih membedakan bunyi, terutama dalam hal pengartikulasiannya. Bunyi-bunyi itu terutama yang homorgan atau dihasilkan oleh alat ucap yang sama. Seperti /b/, /p/, /m/ atau /t/, /d/, /n/.

c. Pemaknaan, pemaknaan atau pemahaman suatu kata atau kalimat dapat dilakukan dengan kegiatan tertentu, misalnya

1. Menyentuh atau memegang benda yang dimaksud oleh kata itu.

2. Memperagakan tindakan tertentu, seperti duduk, lari, tertawa, sesuai dengan makna kalimat yang diucapkan anak.

d. Penerapan, langkah selanjutnya adalah penerapan kecakapan berbahasa anak pada kegiatan berkomunikasi sebenarnya. Misalnya melalui kegiatan tanya jawab ataupun percakapan dengan sesamanya tentang suatu topic yang berkenaan dengan kehidupan anak.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama