Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beginilah Cara Belajar yang Baik

Beginilah Cara Belajar yang Baik
Setiap peserta didik yang ingin berhasil dalam belajarnya pasti akan berusaha agar tujuannya bisa tercapai. Berbagai usaha dapat dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Usaha untuk memperoleh hasil yang maksimal pada intinya adala belajar dengan cara yang baik, sesuai, tepat dan efektif. Namun model belajar setiap orang bisa berbeda-beda karena pengalaman keberhasilan seseorang dalam studinya tidak selalu sama persis. Maka disini akan disampaikan hal yang umumnya saja tentang hal yang perlu diperhatikan untuk cara belajar dengan baik, di antaranya adalah:

1. Mempunyai Fasilitas dan Perabotan Belajar.

Orang yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar. Karenanya fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar.

Fasilitas dan perabot belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan masalah materiil berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi, mesin ketik (sekarang umumnya komputer), kertas karbon dan sebagainya.

2. Mengatur Waktu Belajar

Pelajar tidak bisa membagi waktunya akan menghadapi kebingungan, pelajaran apa yang harus dipelajari hari ini atau esok hari. Mahasiswa akan merasakan waktu yang terlalu sempit untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah belajar dengan demikian, pelajar atau mahasiswa jangan sekali-kali mengabaikan masalah pembagian waktu ini, sekiranya ingin menjadi orang yang sukses studi.

3. Menguasai Bahan Pelajaran.

Setelah sekolah atau kuliah, jangan lupa untuk mengulangi bahan pelajaran di rumah atau di asrama. Apa yang guru / dosen jelaskan tidak mesti semuanya terkesan dengan baik. Tentu ada kesan-kesan yang masih samar-samar dalam ingatan. Pengulangan sangat membantu untuk memperbaiki semua kesan yang masih samar-samar itu untuk menjadi kesan-kesan yang sesungguhnya, yang tergambar jelas dalam ingatan.

4. Menghafal bahan pelajaran.

Menghafal bahan pelajaran merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguasaan bahan.

5. Membaca buku

Kegiatan membaca adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan selama menuntut ilmu di sekolah atau di perguruan tinggi.

6. Membuat ringkasan dan ikhtisar.

Bagian kegiatan yang tidak kalah pentingnya dari semua kegiatan belajar adalah membuat ringkasan atau ikhtisar. Kegiatan ini dilakukan dengan sadar dan dengan tujuan tertentu. Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar ini biasanya seseorang lakukan setelah dia selesai membaca buku, suatu bab, atau sub bab tertentu. Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar ini tidak lain adalah kegiatan yang berupaya untuk memadatkan isi dengan landasan kerangka dasarnya dan menghilangkan pikiran-pikiran jabaran.

7. Mengerjakan tugas

Selama menuntut ilmu di lembaga-lembaga pendidikan formal, baik pelajar atau mahasiswa tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Tugas-tugas itu pun dapat mengasah pemahaman para pelajar atau mahasiswa akan materi yang telah diajarkan.

8. Memanfaatkan Perpustakaan

Perpustakaan sebagai wadah berhimpunnya sejumlah literatur (buku) yang diperuntukkan bagi mereka yang haus ilmu. dengan begitu, maka perpustakaan terkesan menyenangkan dan menyejukkan bagi yang melihat dan mendengarnya. Perpustakaan identik dengan dunia pendidikan. Maka sudah seharusnya fungsi perpustakaan dimaksimalkan. Namun menurut pemakalah, ada baiknya perpustakaan itu sendiri tidak digunakan untuk tempat belajar, karena adanya keramaian pengunjung yang biasanya sesuai dengan banyaknya buku. Perpustakaan dijadikan tempat mengambil informasi-informasi dalam buku-buku. Sedang tempat belajar baiknya berada di tempat yang tidak terlalu ramai bahkan sunyi tenang. Misalnya didekat pancuran air dan tempat yang rimbun pepohonan, dengan bunyi air yang khas insya Allah bisa meningkatkan daya pikir dan berada ditempat yang kaya oksigen bisa membuat  suasana menjadi sejuk dan membantu kinerja otak yang membutuhkan oksigen.

Dr. Rudolf Pintner mengemukakan bagaimana cara-cara belajar yang baik sebagai berikut:

1. Jangka waktu belajar

Dari berbagai percobaan ternyata jangka waktu belajar yang produktif seperti menghafal, mengetik, mengerjakan soal hitungan dan sebagainya adalah antara 20-30 menit. Jangka waktu yang lebih dari itu untuk belajar yang benar-benar memerlukan konsentrasi perhatian relatif kurang atau tidak produktif.

Jangka waktu tersebut tidak berlaku bagi mata pelajaran yang memerlukan pemanasan, seperti sejarah, filsafat dan sebagainya.

2. Pembagian waktu belajar

Belajar yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat tidak efisien dan tidak efektif. Sehingga dalam hal ini pembagian waktu belajar sangat diperlukan. Hukum Jost yang sampai sekarang diakui kebenarannya yaitu 30 menit 2 kali sehari dalam 6 hari lebih baik dan efektif dari pada sekali belajar selama 6 jam tanpa berhenti.

3. Membatasi kelupaan

Bahan pelajaran yang telah kita pelajari sering kali mudah dilupakan. Maka untuk menghindari kelupaan bahkan lupa sama sekali, dalam belajar perlu diadakan review untuk mengingat kembali bahan yang telah dipelajari. Adanya review ini sangat penting, terutama bagi bahan pelajaran yang sangat luas dan memakan waktu beberapa semester untuk mempelajarinya.

Referensi

Syaiful Bahri Djamarah. Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)

Posting Komentar untuk "Beginilah Cara Belajar yang Baik"